Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

UPTD PPPPPA Wilayah Kawali Mengenalkan Elsimil dan Gerakan Stunting Manis untuk Mencegah Stunting

linggapura – Selasa (29/11/2022) di Aula Desa Linggapura di adakan acara Rapat Kordinasi Tingkat Desa antara UPTD PPPPPA Wilayah Kawali dengan Perangkat Desa, Ketua TP PKK, TPK (Tim Pendamping Keluarga), BPD, LPM, Karang taruna, dan Lainnya.

Ending, S.Pd. dari BKKBN menyampaikan materi sosialisasi mengenai Stunting dan cara-cara pencegahanya. Pemerintah melalui BKKBN mencanangkan program pencegahan dari hulu dimulai dari pra nikah.

Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Stunting merupakan ancaman pembangunan dimasa yang akan datang karena berpengaruh pada :

  1. rendahnya kemampuan kognitif
  2. Meningkaynya resiko penyakit tidak menular, dan
  3. Stunting pada usia dewasa

Hal ini berdasarkan Angka pravalensi stunting di indonesia terbilang tinggi, sebesar 27,67%, di atas angka standar WHO yaitu di bawah 20%.

Beliau juga menyampaikan berdasarkan pendataan tahun 2021, Angka Pravalensi stunting di Kabupaten Ciamis yaitu sebesar 16,00%.

Contoh ikhtiar pencegahan stunting ini diantaranya program 3 bulan pendampingan sebelum menikah oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK)

Selain itu, ada juga aplikasi bernama ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).  Aplikasi ini bermanfaat untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kondisi calon pasangan pengantin.

Di tingkat kabupaten pun meluncurkan program GERABAH STUNTING MANIS, Gerakan ini pada intinya merupakan gerakan bersama stakeholder/Pentahelix dengan meningkatkan wawasan masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan risiko stunting.

Khususnya bagi keluarga yang berisiko stunting dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan. Dalam lingkup partisipasi masyarakat untuk pencegahan resiko stunting ini.

Maka unsur masyarakat yang terlibat dalam Gerabah Stunting Manis akan di eksplorasi sekaligus pula dikembangkan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam hal pemahaman usia menikah, penyediaan gizi keluarga dan pemeriksaan ibu hamil.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *