Ketika membahas tentang layanan kesehatan di Indonesia, banyak orang sering mendengar istilah Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS Kesehatan. Meskipun kedua istilah ini kerap digunakan secara bergantian, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara KIS dan BPJS Kesehatan.
Dalam hal pelayanan, KIS dan BPJS Kesehatan sebenarnya memiliki kesamaan, yaitu keduanya memberikan akses ke fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas, klinik, hingga rumah sakit, sesuai dengan aturan yang berlaku.
KIS lebih dikenal sebagai salah satu program pemerintah yang khusus menyasar masyarakat tidak mampu, sedangkan BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan yang bersifat nasional dan wajib bagi seluruh warga negara Indonesia.
Perbedaan yang mencolok terletak pada target peserta. KIS secara khusus ditujukan untuk masyarakat tidak mampu yang terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), sehingga seluruh biaya pelayanan kesehatan ditanggung oleh pemerintah. Kemudian untuk tingkat kelasnya setara dengan BPJS Kesehatan kelas 3.
Peserta BPJS Kesehatan terdiri dari pekerja penerima upah, pekerja bukan penerima upah, dan bukan pekerja, yang semuanya diwajibkan membayar iuran sesuai kelas yang dipilih. Jenis iurannya terdiri dari kelas 1, 2, dan 3.
Perbedaan bentuk kartu antara KIS dengan BPJS Kesehatan saat ini sulit dibedakan, karena mempunyai desain yang sama.
